<html>
<head>
<script LANGUAGE="JavaScript">
function Urutkan(form)
{
DataKosong = false;
DataInputan = form.Data.value;
inputData = DataInputan.split(",");
for (var i = 0; i < inputData.length; i++)
{
inputData[i] = parseInt(inputData[i], 10);
if (isNaN(inputData[i]))
{
DataKosong = true;
break;
}
}
inputData = bubbleSort(inputData, 0, inputData.length - 1);
if (DataKosong)
{
alert("Silakan Entri Dulu Data, Pisahkan dengan tanda Koma");
form.Data.focus();
}
else
form.Hasil.value = DataString(inputData, 0);
}
function DataString(ArrayData, Angka)
{
if ((ArrayData.length - 1) >= Angka)
return (ArrayData[Angka] + "," + DataString(ArrayData,(Angka + 1)));
else return "";
}
function bubbleSort(ArrayData, Mulai, MulaiBaru)
{
for (var i = MulaiBaru - 1; i >= Mulai; i--)
{
for (var j = Mulai; j <= i; j++)
{
if (ArrayData[j+1] < ArrayData[j])
{
var DataTemporer = ArrayData[j];
ArrayData[j] = ArrayData[j+1];
ArrayData[j+1] = DataTemporer;
}
}
}
return ArrayData;
}
</script>
</head>
<body>
<center>
<form>
Masukan Deretan Angka, Pisahkan dengan Koma :
<hr>
<br> <input type=text name=Data size=30 value="3,4,5,6,8,5,12,4,8,4,20">
<br>
<br>
<input type=button value="Urutkan" onClick="Urutkan(this.form)">
<br>
<br>
<br>
Hasil Pengurutan :
<hr>
<input type=text name=Hasil size=30>
</form>
</center>
</body>
</html>
Sabtu, 27 Juni 2009
Jumat, 26 Juni 2009
Grafh
<html>
<head><title>Dijkstra Algorithms </title>
</head>
<body>
<script language = "javascript">
var NilaiAcuan = 10000;
var TakTerdefinisi = -1;
var NamaVerteks = new Array('A','B','C','D','E','F');
var Matriks = new Array(6);
function Bobot(a,b)
{
return Matriks[a][b];
}
function Dijkstra(JumlahVerteks,Awal,d)
{
var Posisi = new Array(JumlahVerteks);
var i;
var Kunjungan = new Array(JumlahVerteks);
var pred = new Array(JumlahVerteks);
for(i=0; i<JumlahVerteks; i++)
{
Posisi[i] = NilaiAcuan;
pred[i] = TakTerdefinisi;
Kunjungan[i] = false;
}
Posisi[Awal] = 0;
var Verteks;
for (Verteks = 0; Verteks < JumlahVerteks; Verteks++)
{
var JarakTerpendek = NilaiAcuan, closest = -1;
for (i=0; i < JumlahVerteks; i++)
{
if (!Kunjungan[i])
{
if (Posisi[i] <= JarakTerpendek)
{
JarakTerpendek = Posisi[i]; closest = i;
}
}
}
Kunjungan[closest] = true
for (i=0; i < JumlahVerteks; i++)
{
if (!Kunjungan[i])
{
var w = Bobot(closest, i);
if (Posisi[closest]+w < Posisi[i])
{
Posisi[i] = Posisi[closest] + w;
pred[i] = closest;
}
}
}
}
i=d
if (Posisi[i] < NilaiAcuan)
{
var Lintasan = NamaVerteks[i];
var Verteks = i;
while (Verteks>0)
{
Verteks = pred[Verteks];
if (Verteks>=0) Lintasan = NamaVerteks[Verteks] + '->' + Lintasan;
}
alert("Jarak :" + Posisi[i]+' ('+Lintasan+')'+'<br>');
} else
{
alert("Tidak ada Jalur");
}
}
var x = '~';
document.write('<pre>');
document.write(Matriks[0]=new Array(0,2,3,x,x,x));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[1]=new Array(2,0,3,6,x,x));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[2]=new Array(3,3,0,3,5,x));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[3]=new Array(x,6,3,0,1,3));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[4]=new Array(x,x,5,1,0,1));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[5]=new Array(x,x,x,3,1,0));
document.write('<br>');
document.write('</pre>');
document.write('<pre>A-2-B-6--D--3-F <br>');
document.write('\\ | /| / <br>');
document.write(' 3 3 3 1 1 <br>');
document.write(' \\ | / | / <br>');
document.write(' \\|/ |/ <br>');
document.write(' C--5-E <br> </pre>');
var Dari=0; // A
var Ke =5; // F
Dijkstra(Matriks.length,Dari,Ke);
//-->
</script>
</body>
</htmL>
<head><title>Dijkstra Algorithms </title>
</head>
<body>
<script language = "javascript">
var NilaiAcuan = 10000;
var TakTerdefinisi = -1;
var NamaVerteks = new Array('A','B','C','D','E','F');
var Matriks = new Array(6);
function Bobot(a,b)
{
return Matriks[a][b];
}
function Dijkstra(JumlahVerteks,Awal,d)
{
var Posisi = new Array(JumlahVerteks);
var i;
var Kunjungan = new Array(JumlahVerteks);
var pred = new Array(JumlahVerteks);
for(i=0; i<JumlahVerteks; i++)
{
Posisi[i] = NilaiAcuan;
pred[i] = TakTerdefinisi;
Kunjungan[i] = false;
}
Posisi[Awal] = 0;
var Verteks;
for (Verteks = 0; Verteks < JumlahVerteks; Verteks++)
{
var JarakTerpendek = NilaiAcuan, closest = -1;
for (i=0; i < JumlahVerteks; i++)
{
if (!Kunjungan[i])
{
if (Posisi[i] <= JarakTerpendek)
{
JarakTerpendek = Posisi[i]; closest = i;
}
}
}
Kunjungan[closest] = true
for (i=0; i < JumlahVerteks; i++)
{
if (!Kunjungan[i])
{
var w = Bobot(closest, i);
if (Posisi[closest]+w < Posisi[i])
{
Posisi[i] = Posisi[closest] + w;
pred[i] = closest;
}
}
}
}
i=d
if (Posisi[i] < NilaiAcuan)
{
var Lintasan = NamaVerteks[i];
var Verteks = i;
while (Verteks>0)
{
Verteks = pred[Verteks];
if (Verteks>=0) Lintasan = NamaVerteks[Verteks] + '->' + Lintasan;
}
alert("Jarak :" + Posisi[i]+' ('+Lintasan+')'+'<br>');
} else
{
alert("Tidak ada Jalur");
}
}
var x = '~';
document.write('<pre>');
document.write(Matriks[0]=new Array(0,2,3,x,x,x));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[1]=new Array(2,0,3,6,x,x));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[2]=new Array(3,3,0,3,5,x));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[3]=new Array(x,6,3,0,1,3));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[4]=new Array(x,x,5,1,0,1));
document.write('<br>');
document.write(Matriks[5]=new Array(x,x,x,3,1,0));
document.write('<br>');
document.write('</pre>');
document.write('<pre>A-2-B-6--D--3-F <br>');
document.write('\\ | /| / <br>');
document.write(' 3 3 3 1 1 <br>');
document.write(' \\ | / | / <br>');
document.write(' \\|/ |/ <br>');
document.write(' C--5-E <br> </pre>');
var Dari=0; // A
var Ke =5; // F
Dijkstra(Matriks.length,Dari,Ke);
//-->
</script>
</body>
</htmL>
Sabtu, 20 Juni 2009
Tugas Instalasi Komputer
Klasifikasi software
KLASIFIKASI PERANGKAT LUNAK (Software)
Perangkat lunak secara umum dapat di bagi 2 yaitu :
1. Perangkat lunak sistem
2. Perangkat lunak aplikasi.
Perangkat lunak sistem dapat di bagi lagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Bahasa pemrograman : merupakan perangkat lunak yang bertugas mengkonversikan arsitektur dan algoritma yang di rancang manusia ke dalam format yang dapat di jalankan komputer, contoh bahasa pemrograman di antaranya : BASIC, COBOL, Pascal, C++, FORTRAN
2. Sistem Operasi : saat komputer pertama kali di hidupkan, sistem operasilah yang pertama kali di jalankan, sistem operasi yang mengatur seluruh proses, menterjemahkan masukan, mengatur proses internal, memanejemen penggunaan memori dan memberikan keluaran ke peralatan yang bersesuaian, contoh sistem operasi : DOS, Unix, Windows 95, IMB OS/2, Apple’s System 7
3. Utility : sistem operasi merupakan perangkat lunak sistem dengan fungsi tertentu, misalnya pemeriksaan perangkat keras (hardware troubleshooting), memeriksa disket yang rusak (bukan rusak fisik), mengatur ulang isi harddisk (partisi, defrag), contoh Utilty adalah Norton Utility
Perangkat lunak aplikasi merupakan bagian perangkat lunak yang sangat banyak di jumpai dan terus berkembang, baik pada system operasi berbasis text maupun pada system operasi berbasis Grafis (GUI). Sebelum tahun 1990-an aplikasi yang di kenal yaitu pemroses kata (Word Star, Chi Write), pemproses tabel (Lotus 123, Quatro Pro), database (DBASE), dan hiburan (game). Pada perkembangan pemroses kata, tabel dan database saat ini telah di bundel menjadi aplikasi office atau Open Office dengan tambahan aplikasi untuk pembuatan presentasi yang nanti akan di berikan pada pelatihan ini. Contoh aplikasi office adalah Microsoft Office yang terdiri dari Word(pemroses kata), Excel (pemroses tabel), Access (database), dan PowerPoint (presentasi). Dan contoh Open Office KWord (Pemroses kata), KSpreed(Pemroses table), KPresenter (presentasi). Yang berkembang sangat banyak saat ini adalah aplikasi multimedia dan internet. Contoh aplikasi multimedia adalah Winamp, Media Player, XMMS, untuk memutar musik berformat MP3 atau CD Audio, kemudian RealPlayer, Power DVD, XINE yang dapat digunakan untuk menonton film atau VCD. Aplikasi internet yang umum di gunakan adalah untuk browsing,e-mail, chatting dan messenger. Aplikasi yang bersifat khusus di antaranya untuk membantu pekerjaan Engineer seperti AutoCAD (gambar struktur), Protel (gambar rangkaian elektronik), dan Matlab (pemroses dan visualisasi persamaan matematis).
Sistem Operasi
Sistem operasi sangat berkaitan dengan prosesor yang di gunakan. Jenis prosesor pada PC yang umum adalah yang kompatibel dengan produk awal IBM dan Macintosh. PC Macintosh, perangkat lunaknya di kembangkan oleh perusahaan yang sama sehingga perkembangannya tidak sepesat cloning IBM PC. Sistem operasi dari cloning IBM saat ini secara umum terbagi menjadi 2 aliran yaitu komersil yang di buat oleh Microsoft, dan Linux yang bersifat freeware yang di kembangkan oleh peneliti dari seluruh dunia karena bersifat open source, yaitu bahan baku pembuatan dapat di baca, sehingga hasilnya dapat di tambah atau di modifikasi oleh setiap orang. Sementara interaksi antara pengguna dan komputer di kenal melalui 2 cara, cara yang pertama adalah pemberian instruksi melalui penulisan perintah (text), atau dengan cara tunjuk (pointer) dengan tampilan grafis (GUI).
Instlasi Software pada berbagai macam basis OS
Instalasi Software Ms-Office
Ms-Offiice merupakan paket software yang dibuat oleh Microsoft, yang termasuk dalam paket software ini antara lain : Ms-Word (Word Processing), Ms-Excel (Spreed Sheet), Ms-Power Point (Presentasi), Ms-Access (Database).
Pertama yang perlu dipahami adalah bahwa software ini hanya dapat diinstalasi dan berjalan pada system operasi Microsoft Windows.
Adapun langkah-langkah instalasinya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan Paket instalasi software yang legal dalam media penyimpanan yang sesuai seperti HD, CD, FDD, DVD atau media lain.
2. Jalankan system operasi Windows dan pastikan bahwa system operasi tersebut telah berjalan dengan baik.
3. Pastikan bahwa ruang (spaces) HD masih mencukupi.
4. Apabila paket software tersedia dalam media CD, maka masukkan CD installer tersebut kedalam CD-Room.
5. Ikuti proses instalasi sesuai dengan Petunjuk instalasi (Instalation user manual).
Instalasi Open Office
Open Office merupakan paket software freeware (open source), software ini berjalan pada sistem operasi Linux. Adapun yang termasuk dalam paket software ini antara lain : K-Word (Word processing), KSpreed (Spread Sheet), KPresenter (Presentasi).
Langkah-langkah instalasi paket software ini adalah :
1. Masuk ke modus Yast
2. Masuk menu instalasi software
3. Pilih dan tandai software yang akan diinstalasi.
4. dan Lanjutkan sesuai dengan petunjuk/langkah-langkah, dalam instalation user manual.
Troubleshouting
Di dalam proses tidak jarang akan terjadi sutu troubleshouting-troubleshouting yang terajdi mulai dari proses partisi harddisk sampai dengan pengintalan, antara lain :
1. Media Penyimpanan (Harddisk/Diket/CD)
> Boot record rusak
Ciri-ciri kerusakan :
Bila Media Penyimpanan tersebut diakses, missal pindah directory atau memberi perintah dir/explor untuk melihat file maka akan keluar pesan General failure reading drive n :
( n adalah nama drive, bisa a atau c )
Bila dilakukan perintah format maka akan mengeluarkan pesan kesalahan :
Invalid media track 0 bad – disk unusable format terminated
Kerusakan pada media ini biasanya sangat fatal terutama pada track 0 yang bad secara fisik, selama ini kasus media track 0 yang hancur tidak bisa diperbaiki.
> FAT rusak
Setiap cluster ( penyimpanan terkecil yang dibutuhkan suatu file ) memiliki satu lokasi dalam fat yang menunjukkan cluter yang berikutnya.
Ciri – ciri kerusakan :
Bila suatu file bicara dengan perintah dos misalnya type nama file, akan muncul pesan kesalahan :
File allocation table bad, drive n
Bila suatu file dibuka atau dibaca isinya ter nyata ada sebagian isi file yang hilang dan digantikan dengan karakter aneh atau ada bagian file yang hilang
Untuk membetulkan FAT dapat dilakukan dengan perintah CHKDSK dengan parameter /f (fix). Ketikkan C: \CHKDSK /f n: (Enter) maka CHKDK akan memperbaikinya dengan mengatur ukuran file untuk kesalahan alokasi, memotong file dari bagian yang rusak dan hasilnya disimpan dalam bentuk FILENNNN.CHK pada direktori utama. NNNN adalah nomor yang berurutan ( dimulai dari angka 0000 ).
> Root Directory Rusak
bagian ini merupakan bagian yang berhubungan dengan pemanipulasian file, yaitu tentang nama file, eksternsi, atribut, hari dan tanggal file dibuat, nomor cluster awl dan ukuran file.
Ciri – ciri kerusakan :
Karena berfariainya kerusakan derektory yang mungkin maka berikut ini contoh kesalahan yang umum terjadi :
Bila dilakukan perintah DIR, akan ditampilkan pesan kesalahan :
Data eror reading drive n:
Abort, retry, fail ?_
Atau bisa juga ditampilkan pesan :
General failure error reading drive n :
Abort, retry, fail ?_
Cara mengatasi kesalahan pada root directory bisa dilakukan dengan
utility scandisk.
> Jika terdapat Bad Sector
Cirri -ciri Kerusakan :
Kesalahan jenis ini menyebabkan fele yang menempati sector yang rusak ( bad sector) tidak bisa diakses, baik itu dibaca, ditulisi atau dikopi, bila file tersebut diakses maka computer akan memberikan pesan kealahan :
Error reading drive n
Abort, retry, ignore ?_
Pilihan ignore berarti memaksa computer untuk tetap membaca bagian yang rusak. Bila ini dipilih maka kemungkinan computer akan hang. Biasanya jika bed sector itu cara fisik memang rusak maka disk tersebut akan tetap memiliki bad sector. Untuk mengatasi atau memindahkan data yang ada pada bad sector tersebut sekaligus menandainya bahwa terdapat bad di situ digunakan scandisk.
KLASIFIKASI PERANGKAT LUNAK (Software)
Perangkat lunak secara umum dapat di bagi 2 yaitu :
1. Perangkat lunak sistem
2. Perangkat lunak aplikasi.
Perangkat lunak sistem dapat di bagi lagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Bahasa pemrograman : merupakan perangkat lunak yang bertugas mengkonversikan arsitektur dan algoritma yang di rancang manusia ke dalam format yang dapat di jalankan komputer, contoh bahasa pemrograman di antaranya : BASIC, COBOL, Pascal, C++, FORTRAN
2. Sistem Operasi : saat komputer pertama kali di hidupkan, sistem operasilah yang pertama kali di jalankan, sistem operasi yang mengatur seluruh proses, menterjemahkan masukan, mengatur proses internal, memanejemen penggunaan memori dan memberikan keluaran ke peralatan yang bersesuaian, contoh sistem operasi : DOS, Unix, Windows 95, IMB OS/2, Apple’s System 7
3. Utility : sistem operasi merupakan perangkat lunak sistem dengan fungsi tertentu, misalnya pemeriksaan perangkat keras (hardware troubleshooting), memeriksa disket yang rusak (bukan rusak fisik), mengatur ulang isi harddisk (partisi, defrag), contoh Utilty adalah Norton Utility
Perangkat lunak aplikasi merupakan bagian perangkat lunak yang sangat banyak di jumpai dan terus berkembang, baik pada system operasi berbasis text maupun pada system operasi berbasis Grafis (GUI). Sebelum tahun 1990-an aplikasi yang di kenal yaitu pemroses kata (Word Star, Chi Write), pemproses tabel (Lotus 123, Quatro Pro), database (DBASE), dan hiburan (game). Pada perkembangan pemroses kata, tabel dan database saat ini telah di bundel menjadi aplikasi office atau Open Office dengan tambahan aplikasi untuk pembuatan presentasi yang nanti akan di berikan pada pelatihan ini. Contoh aplikasi office adalah Microsoft Office yang terdiri dari Word(pemroses kata), Excel (pemroses tabel), Access (database), dan PowerPoint (presentasi). Dan contoh Open Office KWord (Pemroses kata), KSpreed(Pemroses table), KPresenter (presentasi). Yang berkembang sangat banyak saat ini adalah aplikasi multimedia dan internet. Contoh aplikasi multimedia adalah Winamp, Media Player, XMMS, untuk memutar musik berformat MP3 atau CD Audio, kemudian RealPlayer, Power DVD, XINE yang dapat digunakan untuk menonton film atau VCD. Aplikasi internet yang umum di gunakan adalah untuk browsing,e-mail, chatting dan messenger. Aplikasi yang bersifat khusus di antaranya untuk membantu pekerjaan Engineer seperti AutoCAD (gambar struktur), Protel (gambar rangkaian elektronik), dan Matlab (pemroses dan visualisasi persamaan matematis).
Sistem Operasi
Sistem operasi sangat berkaitan dengan prosesor yang di gunakan. Jenis prosesor pada PC yang umum adalah yang kompatibel dengan produk awal IBM dan Macintosh. PC Macintosh, perangkat lunaknya di kembangkan oleh perusahaan yang sama sehingga perkembangannya tidak sepesat cloning IBM PC. Sistem operasi dari cloning IBM saat ini secara umum terbagi menjadi 2 aliran yaitu komersil yang di buat oleh Microsoft, dan Linux yang bersifat freeware yang di kembangkan oleh peneliti dari seluruh dunia karena bersifat open source, yaitu bahan baku pembuatan dapat di baca, sehingga hasilnya dapat di tambah atau di modifikasi oleh setiap orang. Sementara interaksi antara pengguna dan komputer di kenal melalui 2 cara, cara yang pertama adalah pemberian instruksi melalui penulisan perintah (text), atau dengan cara tunjuk (pointer) dengan tampilan grafis (GUI).
Instlasi Software pada berbagai macam basis OS
Instalasi Software Ms-Office
Ms-Offiice merupakan paket software yang dibuat oleh Microsoft, yang termasuk dalam paket software ini antara lain : Ms-Word (Word Processing), Ms-Excel (Spreed Sheet), Ms-Power Point (Presentasi), Ms-Access (Database).
Pertama yang perlu dipahami adalah bahwa software ini hanya dapat diinstalasi dan berjalan pada system operasi Microsoft Windows.
Adapun langkah-langkah instalasinya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan Paket instalasi software yang legal dalam media penyimpanan yang sesuai seperti HD, CD, FDD, DVD atau media lain.
2. Jalankan system operasi Windows dan pastikan bahwa system operasi tersebut telah berjalan dengan baik.
3. Pastikan bahwa ruang (spaces) HD masih mencukupi.
4. Apabila paket software tersedia dalam media CD, maka masukkan CD installer tersebut kedalam CD-Room.
5. Ikuti proses instalasi sesuai dengan Petunjuk instalasi (Instalation user manual).
Instalasi Open Office
Open Office merupakan paket software freeware (open source), software ini berjalan pada sistem operasi Linux. Adapun yang termasuk dalam paket software ini antara lain : K-Word (Word processing), KSpreed (Spread Sheet), KPresenter (Presentasi).
Langkah-langkah instalasi paket software ini adalah :
1. Masuk ke modus Yast
2. Masuk menu instalasi software
3. Pilih dan tandai software yang akan diinstalasi.
4. dan Lanjutkan sesuai dengan petunjuk/langkah-langkah, dalam instalation user manual.
Troubleshouting
Di dalam proses tidak jarang akan terjadi sutu troubleshouting-troubleshouting yang terajdi mulai dari proses partisi harddisk sampai dengan pengintalan, antara lain :
1. Media Penyimpanan (Harddisk/Diket/CD)
> Boot record rusak
Ciri-ciri kerusakan :
Bila Media Penyimpanan tersebut diakses, missal pindah directory atau memberi perintah dir/explor untuk melihat file maka akan keluar pesan General failure reading drive n :
( n adalah nama drive, bisa a atau c )
Bila dilakukan perintah format maka akan mengeluarkan pesan kesalahan :
Invalid media track 0 bad – disk unusable format terminated
Kerusakan pada media ini biasanya sangat fatal terutama pada track 0 yang bad secara fisik, selama ini kasus media track 0 yang hancur tidak bisa diperbaiki.
> FAT rusak
Setiap cluster ( penyimpanan terkecil yang dibutuhkan suatu file ) memiliki satu lokasi dalam fat yang menunjukkan cluter yang berikutnya.
Ciri – ciri kerusakan :
Bila suatu file bicara dengan perintah dos misalnya type nama file, akan muncul pesan kesalahan :
File allocation table bad, drive n
Bila suatu file dibuka atau dibaca isinya ter nyata ada sebagian isi file yang hilang dan digantikan dengan karakter aneh atau ada bagian file yang hilang
Untuk membetulkan FAT dapat dilakukan dengan perintah CHKDSK dengan parameter /f (fix). Ketikkan C: \CHKDSK /f n: (Enter) maka CHKDK akan memperbaikinya dengan mengatur ukuran file untuk kesalahan alokasi, memotong file dari bagian yang rusak dan hasilnya disimpan dalam bentuk FILENNNN.CHK pada direktori utama. NNNN adalah nomor yang berurutan ( dimulai dari angka 0000 ).
> Root Directory Rusak
bagian ini merupakan bagian yang berhubungan dengan pemanipulasian file, yaitu tentang nama file, eksternsi, atribut, hari dan tanggal file dibuat, nomor cluster awl dan ukuran file.
Ciri – ciri kerusakan :
Karena berfariainya kerusakan derektory yang mungkin maka berikut ini contoh kesalahan yang umum terjadi :
Bila dilakukan perintah DIR, akan ditampilkan pesan kesalahan :
Data eror reading drive n:
Abort, retry, fail ?_
Atau bisa juga ditampilkan pesan :
General failure error reading drive n :
Abort, retry, fail ?_
Cara mengatasi kesalahan pada root directory bisa dilakukan dengan
utility scandisk.
> Jika terdapat Bad Sector
Cirri -ciri Kerusakan :
Kesalahan jenis ini menyebabkan fele yang menempati sector yang rusak ( bad sector) tidak bisa diakses, baik itu dibaca, ditulisi atau dikopi, bila file tersebut diakses maka computer akan memberikan pesan kealahan :
Error reading drive n
Abort, retry, ignore ?_
Pilihan ignore berarti memaksa computer untuk tetap membaca bagian yang rusak. Bila ini dipilih maka kemungkinan computer akan hang. Biasanya jika bed sector itu cara fisik memang rusak maka disk tersebut akan tetap memiliki bad sector. Untuk mengatasi atau memindahkan data yang ada pada bad sector tersebut sekaligus menandainya bahwa terdapat bad di situ digunakan scandisk.
Tugas Instalasi Komputer
SEKILAS TENTANG OPEN SOURCE SOFTWARE
Oleh : Dedi Iskandar
Open Source Software atau disingkat dengan OSS adalah istilah yang digunakan untuk software yang mengizinkan source code berupa kode programnya bisa dilihat oleh pihak lain terutama para developer/ programmer untuk mendalami mengenai know-how software tersebut , bahkan bila perlu menambah atau mengganti kode program software tersebut sehingga menghasilkan software sejenis lainnya.
Bagi para pengguna komputer pada umumnya salah satu keuntungan dari OSS adalah bahwa software dapat diperoleh, digunakan, dan disebarkan secara gratis tanpa perlu adanya kekhawatiran tentang pemembayaran biaya lisensinya. Jadi bukan berarti OSS itu tidak berlisensi, tetap lisensi itu ada tetapi tidak dikenakan biaya sedikitpun. Dengan demikian hak kekayaan intelektual dari pembuatan OSS tetap dijaga, tetapi biaya copyright itu sendiri tidak dibebankan kepada siapapun. Jika para pengguna ingin memberikan uang kompensasi atas nilai manfaat OSS, maka dapat mengeluarkannya dengan kapasitas sebagai donatur.
Karena OSS yang bersifat lisensi gratis itulah, konsekwensi logisnya tidak ada tanggung jawab dari para pembuat OSS terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan atau efek lain dari OSS baik berakibat fatal maupun tidak fatal.
Berbicara OSS, saat ini khususnya di Indonesia, salah satunya yang terkenal yaitu Linux bahkan telah menjadi icon yang sangat melekat pada OSS artinya kalau bicara OSS maka pembicaraan OSS pasti tidak akan lepas dari pembicaraan Linux. Akibat sangat melekatnya Linux dengan OSS seolah-olah timbul kesan bahwa Linux saja yang merupakan produk OSS.
Kesan seperti di atas sebaiknya harus diperbaiki, karena seolah-olah mengesampingkan produk OSS yang lain, yang mungkin sama handalnya dengan Linux, atau bahkan lebi baik performansi, lebih mudah penggunaanya daripada Linux, seperti FreeBSD, reactOS, dll. Kenapa harus diperbaiki kesan sekarang tentang OSS, karena kita harus tetap proposional dalam menempatkan OSS kepada masyarakat tanpa ada kecenderungan memihak terhadap salah satu software tertentu saja. Kalau sampai terjadi kecenderungan seperti demikian, maka apa bedanya dengan software proprietary yang didominasi oleh Microsoft.
Kalau dilihat dari sejarahnya produk OSS yang pertama muncul dan sangat berkembang digunakan oleh kalangan akademisi dan peneliti di luar negeri adalah software Emacs yang dikembangkan oleh Richard Stallman yang bisa dikatakan sebagai bapak Open Source. Namun akhir-akhir ini popularitasnya dikalahkan oleh Linus Trovalds sebagai founder dari Linux. Padahal kalau dilihat kembali ke sejarah mengapa Linux begitu pesat terkenal sebagai produk OSS terutama di Eropa, kenapa tidak sehebat ditempat lain?. Hal ini dipicu salah satunya oleh latar belakang kebangsaan dan budaya, dimana Linus Trovalds adalah seorang Austria alias Eropa, sehingga wajar dengan semangat ke-Eropaannya disokong oleh komunitas Eropa yang tidak ingin kalah pamor dengan Amerika yang merupakan simbol dari Microsoft. Prediksi ini bisa jadi benar atau salah, tetapi setidaknya pernyataan ini tidak salah 100%.
Bagi para pengguna komputer di Indonesia yang sudah terbiasa dengan lingkungan sistem operasi Windows melalui penggunaan software bajakannya, kalaulah karena alasan keuangan, ternyata harus pindah migrasi ke OSS, sebagai sistem operasinya harus pilih yang mana, Linux atau yang lain?.
Pilihan kepada Linux memang tidak salah, karena sebagai icon OSS sudah banyak dikenal, tetapi kenapa harus Linux, apa tidak ada yang lain. Kalau kita terutama masyarakat awam memilih Linux, pertanyaannya Linux yang distro/versi mana?, sampai saat ini karena begitu mudahnya pembuatan suatu distro Linux jumlah mencapai lebih dari 250 distro. Bagi kalangan akademisi dan peneliti mungkin jumlah distro tidak akan jadi masalah, tetapi bagaimana bagi kalangan masyarakat awam, hal ini sedikit banyak akan menjadi masalah untuk memilih mana yang tepat. Kenyataannya beberapa distro Linux memiliki struktur file system yang berbeda-beda. Akhir-akhir ini yang dianggap sebagai solusi adalah dengan dibuatnya distro baru turunan dari Fedora yang dikembangkan oleh kerjasama beberapa instansi pemerintah yaitu IGOS Nusantara. Apakah ini solusi, atau malah menambah masalah baru dengan menambah jajaran distro lagi yaitu setidaknya jumlah distro menjadi 250 + 1.
Berbeda dengan Linux, sistem operasi lainnya seperti reactOS dan FreeBSD yang hanya memiliki satu distro, artinya distro softwarenya benar-benar dijaga supaya tidak mengkaburkan dan memudahkan pengguna dalam mengenal sistem operasi yang digunakan. Sehingga tidak ada kebingunan bagi masyarakat awan berkaitan dengan distro yang sebenarnya distro itu tidak perlu, karena bagi masyarakat awam akan cukup menjadi masalah.
Seharusnya yang diperlukan bukanlah membuat distro baru ala Indonesia, tetapi adalah bagaimana menginformasikan secara benar dan rinci tentang OSS kepada masyarakat. Sebab bicara masalah OSS tidak akan berhenti pada pembicaraan software sistem operasi saja, masih banyak software-software lain selain sistem operasi yang diperlukan dalam berbagai kegiatan.
Pemberian informasi yang jelas mengenai OSS akan menjadikan masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan dan mengoptimal komputer. Sehingga masyarakat bisa memilih apakah harus full OSS, kombinasi OSS+Proprietary, atau software proprieatry saja. Kembalikan kepada masyarakat untuk memilihnya, karena OSS saja dalam banyak hal, tidak akan selalu memberikan solusi terbaik.
Konsep OSS yang pada intinya adalah membuka source code dari sebuah perangkat lunak, memang akan bermanfaat terutama bagi para developer software dalam mempelajari pembuatan teknologi software melalui membaca kode program yang dibuat oleh para pakar software. Sedangkan bagi para pengguna pada umumnya dibuka atau tidak dibuka kode programnya tidaklah penting, yang lebih dipentingkan adalah dari sisi manfaat dan keamanannya.
Oleh karena itu, perlu kebijakan yang tepat dalam memilih software yang digunakan untuk mengoptimalkan kerja komputer dalam mendukung berbagai kegiatan, misalkan adanya klasifikasi software sesuai dengan tingkat kepentingan dan kegunaannya. Dimulai dari pemerataan informasi mengenai OSS secara proposional, tanpa membedakan satu software dengan software lainnya agar masyarakat bisa memilih dengan tepat software OSS. Hal ini diperlukan supaya ke depan tidak terjadi salah presepsi terhadap OSS sendiri, karena produk OSS itu banyak dan sama-sama memiliki kelebihan berikut kekurangannya.
Oleh : Dedi Iskandar
Open Source Software atau disingkat dengan OSS adalah istilah yang digunakan untuk software yang mengizinkan source code berupa kode programnya bisa dilihat oleh pihak lain terutama para developer/ programmer untuk mendalami mengenai know-how software tersebut , bahkan bila perlu menambah atau mengganti kode program software tersebut sehingga menghasilkan software sejenis lainnya.
Bagi para pengguna komputer pada umumnya salah satu keuntungan dari OSS adalah bahwa software dapat diperoleh, digunakan, dan disebarkan secara gratis tanpa perlu adanya kekhawatiran tentang pemembayaran biaya lisensinya. Jadi bukan berarti OSS itu tidak berlisensi, tetap lisensi itu ada tetapi tidak dikenakan biaya sedikitpun. Dengan demikian hak kekayaan intelektual dari pembuatan OSS tetap dijaga, tetapi biaya copyright itu sendiri tidak dibebankan kepada siapapun. Jika para pengguna ingin memberikan uang kompensasi atas nilai manfaat OSS, maka dapat mengeluarkannya dengan kapasitas sebagai donatur.
Karena OSS yang bersifat lisensi gratis itulah, konsekwensi logisnya tidak ada tanggung jawab dari para pembuat OSS terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan atau efek lain dari OSS baik berakibat fatal maupun tidak fatal.
Berbicara OSS, saat ini khususnya di Indonesia, salah satunya yang terkenal yaitu Linux bahkan telah menjadi icon yang sangat melekat pada OSS artinya kalau bicara OSS maka pembicaraan OSS pasti tidak akan lepas dari pembicaraan Linux. Akibat sangat melekatnya Linux dengan OSS seolah-olah timbul kesan bahwa Linux saja yang merupakan produk OSS.
Kesan seperti di atas sebaiknya harus diperbaiki, karena seolah-olah mengesampingkan produk OSS yang lain, yang mungkin sama handalnya dengan Linux, atau bahkan lebi baik performansi, lebih mudah penggunaanya daripada Linux, seperti FreeBSD, reactOS, dll. Kenapa harus diperbaiki kesan sekarang tentang OSS, karena kita harus tetap proposional dalam menempatkan OSS kepada masyarakat tanpa ada kecenderungan memihak terhadap salah satu software tertentu saja. Kalau sampai terjadi kecenderungan seperti demikian, maka apa bedanya dengan software proprietary yang didominasi oleh Microsoft.
Kalau dilihat dari sejarahnya produk OSS yang pertama muncul dan sangat berkembang digunakan oleh kalangan akademisi dan peneliti di luar negeri adalah software Emacs yang dikembangkan oleh Richard Stallman yang bisa dikatakan sebagai bapak Open Source. Namun akhir-akhir ini popularitasnya dikalahkan oleh Linus Trovalds sebagai founder dari Linux. Padahal kalau dilihat kembali ke sejarah mengapa Linux begitu pesat terkenal sebagai produk OSS terutama di Eropa, kenapa tidak sehebat ditempat lain?. Hal ini dipicu salah satunya oleh latar belakang kebangsaan dan budaya, dimana Linus Trovalds adalah seorang Austria alias Eropa, sehingga wajar dengan semangat ke-Eropaannya disokong oleh komunitas Eropa yang tidak ingin kalah pamor dengan Amerika yang merupakan simbol dari Microsoft. Prediksi ini bisa jadi benar atau salah, tetapi setidaknya pernyataan ini tidak salah 100%.
Bagi para pengguna komputer di Indonesia yang sudah terbiasa dengan lingkungan sistem operasi Windows melalui penggunaan software bajakannya, kalaulah karena alasan keuangan, ternyata harus pindah migrasi ke OSS, sebagai sistem operasinya harus pilih yang mana, Linux atau yang lain?.
Pilihan kepada Linux memang tidak salah, karena sebagai icon OSS sudah banyak dikenal, tetapi kenapa harus Linux, apa tidak ada yang lain. Kalau kita terutama masyarakat awam memilih Linux, pertanyaannya Linux yang distro/versi mana?, sampai saat ini karena begitu mudahnya pembuatan suatu distro Linux jumlah mencapai lebih dari 250 distro. Bagi kalangan akademisi dan peneliti mungkin jumlah distro tidak akan jadi masalah, tetapi bagaimana bagi kalangan masyarakat awam, hal ini sedikit banyak akan menjadi masalah untuk memilih mana yang tepat. Kenyataannya beberapa distro Linux memiliki struktur file system yang berbeda-beda. Akhir-akhir ini yang dianggap sebagai solusi adalah dengan dibuatnya distro baru turunan dari Fedora yang dikembangkan oleh kerjasama beberapa instansi pemerintah yaitu IGOS Nusantara. Apakah ini solusi, atau malah menambah masalah baru dengan menambah jajaran distro lagi yaitu setidaknya jumlah distro menjadi 250 + 1.
Berbeda dengan Linux, sistem operasi lainnya seperti reactOS dan FreeBSD yang hanya memiliki satu distro, artinya distro softwarenya benar-benar dijaga supaya tidak mengkaburkan dan memudahkan pengguna dalam mengenal sistem operasi yang digunakan. Sehingga tidak ada kebingunan bagi masyarakat awan berkaitan dengan distro yang sebenarnya distro itu tidak perlu, karena bagi masyarakat awam akan cukup menjadi masalah.
Seharusnya yang diperlukan bukanlah membuat distro baru ala Indonesia, tetapi adalah bagaimana menginformasikan secara benar dan rinci tentang OSS kepada masyarakat. Sebab bicara masalah OSS tidak akan berhenti pada pembicaraan software sistem operasi saja, masih banyak software-software lain selain sistem operasi yang diperlukan dalam berbagai kegiatan.
Pemberian informasi yang jelas mengenai OSS akan menjadikan masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan dan mengoptimal komputer. Sehingga masyarakat bisa memilih apakah harus full OSS, kombinasi OSS+Proprietary, atau software proprieatry saja. Kembalikan kepada masyarakat untuk memilihnya, karena OSS saja dalam banyak hal, tidak akan selalu memberikan solusi terbaik.
Konsep OSS yang pada intinya adalah membuka source code dari sebuah perangkat lunak, memang akan bermanfaat terutama bagi para developer software dalam mempelajari pembuatan teknologi software melalui membaca kode program yang dibuat oleh para pakar software. Sedangkan bagi para pengguna pada umumnya dibuka atau tidak dibuka kode programnya tidaklah penting, yang lebih dipentingkan adalah dari sisi manfaat dan keamanannya.
Oleh karena itu, perlu kebijakan yang tepat dalam memilih software yang digunakan untuk mengoptimalkan kerja komputer dalam mendukung berbagai kegiatan, misalkan adanya klasifikasi software sesuai dengan tingkat kepentingan dan kegunaannya. Dimulai dari pemerataan informasi mengenai OSS secara proposional, tanpa membedakan satu software dengan software lainnya agar masyarakat bisa memilih dengan tepat software OSS. Hal ini diperlukan supaya ke depan tidak terjadi salah presepsi terhadap OSS sendiri, karena produk OSS itu banyak dan sama-sama memiliki kelebihan berikut kekurangannya.
Tugas Instalasi Komputer
“APA ITU ILMU KOMPUTER”
Disiplin Ilmu Komputer sudah muncul sejak era tahun 1940, seiring dengan berpadunya teori algoritma dan logika matematika, serta ditemukannya komputer elektronik dengan kemampuan penyimpanan program. Adalah Alan Turing dan Kurt Godel, yang pada tahun 1930-an berhasil memadukan algoritma, logika, dan penghitungan matematika serta merealisasikannya dalam sebuah alat atau rule system. Prinsip algoritma yang digunakan adalah dari Ada Lovelace, yang dikembangkan 60 tahun sebelumnya.
Penemu algoritma sendiri yang tercatat dalam sejarah awal adalah dari seorang yang bernama Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al Khwarizmi. Al Khwarizmi adalah seorang ahli matematika dari Uzbekistan yang hidup di masa tahun 770-840 masehi. Di literatur barat ia lebih terkenal dengan sebutan Algorizm. Kata algoritma sendiri berasal dari sebutannya ini. Sedangkan komputer analog diciptakan oleh Vannevar Bush pada tahun 1920, dan disusul dengan komputer elektronik yang dikembangkan oleh Howard Aiken dan Konrad Zuse tahun 1930.
Kemudian John Von Neumann mendemonstrasikan salah satu karya fenomenalnya pada tahun 1945, yaitu sebuah arsitektur komputer yang disebut "von Neumann machine", dimana program disimpan di memori. Arsitektur komputer inilah yang kemudian digunakan oleh komputer modern sampai sekarang.
Tahun 1960 adalah babak baru dimulainya formalisasi Ilmu Komputer. Jurusan Ilmu Komputer pada universitas-universitas mulai marak dibangun. Disiplin ilmu baru ini kemudian terkenal dengan sebutan Ilmu Komputer (Computer Science), Teknik Komputer (Computer Engineering), Komputing (Computing), atau Informatika (Informatics).
Definisi
Seiring dengan perkembangan Ilmu Komputer, dewasa ini banyak sekali peneliti yang mencoba membuat kajian dan melakukan pendefinisian terhadap Ilmu Komputer. Bagaimanapun juga, dasar Ilmu Komputer adalah matematika dan engineering (teknik). Matematika menyumbangkan metode analisa, dan engineering menyumbangkan metode desain pada bidang ini.
CSAB [3] (Computing Sciences Accreditation Board, http://www.csab.org) membuat definisi menarik tentang Ilmu Komputer:
Ilmu Komputer adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan komputer dan komputasi. Di dalamnya terdapat teoritika, eksperimen, dan pendesainan komponen, serta termasuk didalamnya hal-hal yang berhubungan dengan:
Teori-teori untuk memahami komputer device, program, dan sistem
Eksperimen untuk pengembangan dan pengetesan konsep
Metodologi desain, algoritma, dan tool untuk merealisasikannya
Metode analisa untuk melakukan pembuktian bahwa realisasi sudah sesuai dengan requirement yang diminta
Beberapa definisi lain yang lebih abstrak adalah:
Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang representasi pengatahuan (knowledge representation) dan implementasinya.
ataupun definisi
Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang abstraksi dan bagaimana mengendalikan kekompleksan.
Denning mendefinisikan Ilmu Komputer dalam makalahnya yang cukup terkenal tentang disiplin ilmu komputer [1]. Makalah ini adalah laporan akhir dari proyek dan task force tentang the Core of Computer Science yang dibentuk oleh dua society ilmiah terbesar bidang komputer, yaitu ACM [4] (http://acm.org) dan IEEE Computer Society [5] (http://computer.org).
Ilmu Komputer adalah studi sistematik tentang proses algoritmik yang mengjelaskan dan mentrasformasikan informasi: baik itu berhubungan dengan teori-teori, analisa, desain, efisiensi, implementasi, ataupun aplikasi-aplikasi yang ada padanya. Pertanyaan mendasar berhubungan dengan Ilmu Komputer adalah, "Apa yang bisa diotomatisasikan secara efisien".
Kita bisa simpulkan dari persamaan pemakaian terminologi dan hakekat makna dalam definisi yang digunakan para peneliti diatas, bahwa:
Ilmu Komputer adalah ilmu pengetahuan yang berisi tentang teori, metodologi, desain dan implementasi, berhubungan dengan komputasi, komputer, dan algoritmanya dalam perspektif perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware).
Persepsi Yang Salah Tentang Ilmu Komputer
Beberapa persepsi yang salah kaprah tentang Ilmu Komputer bisa kita rangkumkan seperti dibawah:
Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang komputer. Ilmu Komputer bukanlah ilmu yang hanya mempelajari tentang komputer, seperti juga ilmu astronomi yang bukan ilmu tentang teleskop, atau ilmu biologi adalah juga bukan ilmu yang hanya mempelajari tentang mikroskop. Komputer, teleskop dan mikroskop adalah alat dari ilmu, dan bukan ilmu itu sendiri.
Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menulis program komputer.
Ilmu Komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang pengunaan aplikasi-aplikasi komputer.
Tugas Instalasi Komputer
Renungan
\"Tidak ada satupun hamba-Ku yang ikhlas kuambil harta yg Kuberikan padanya, kecuali Kuganti dengan yang lebih baik. Tidak ada satupun hamba-Ku yang ridha dengan bala yang Kutimpakan padanya, kecuali Kunaikkan derajatnya. Dan tidak satupun hambaKu yang bersyukur, kecuali Kutambah nikmatKu padanya\"
Klasifikasi Software
category software
Diagram buatan Chao-Kuei ini menerangkan berbagai perbedaan kategori perangkat lunak. Tersedia sebagai berkas XFig, sebagai gambar JPEG (23k), dan sebagai gambar PNG (7k) dengan pembesaran 1,5 kali.
Perangkat Lunak Bebas
Perangkat lunak bebas ialah perangkat lunak yang mengizinkan siapa pun untuk menggunakan, menyalin, dan mendistribusikan, baik dimodifikasi atau pun tidak, secara gratis atau pun dengan biaya. Perlu ditekankan, bahwa source code dari program harus tersedia. “Jika tidak ada kode program, berarti bukan perangkat lunak.” Yang tersebut di atas merupakan definisi sederhananya; lihat juga definisi lengkapnya.Kami juga memiliki daftar terjemahan istilah “perangkat lunak bebas” dalam berbagai bahasa lain.
Jika suatu program bebas, maka dapat disertakan pada sebuah sistem operasi bebas seperti GNU, atau versi bebas dari sistem GNU/Linux.
Terdapat berbagai cara untuk membuat suatu program bebas—banyak pertanyaan rinci, yang dapat ditentukan dalam banyak cara dan masih menjadikan program tersebut bebas. Beberapa kemungkinan variasi akan dijelaskan di bawah ini.
Perangkat lunak bebas menyangkut masalah kebebasan, bukan harga. Tapi beberapa perusahaan perangkat lunak berpemilik terkadang menggunakan istilah perangkat lunak bebas untuk menunjukkan harga. Terkadang maksud mereka ialah anda dapat memperoleh salinan biner tanpa biaya; terkadang maksud mereka ialah suatu salinan disertakan dalam komputer yang anda beli. Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang kami maksud dengan perangkat lunak bebas pada proyek GNU.
Karena hal ini dapat membingungkan, ketika sebuah perusahaan perangkat lunak menyatakan bahwa produknya adalah perangkat lunak bebas, selalu periksa ketentuan distribusinya untuk melihat apakah pengguna memiliki kebebasan yang dimaksudkan oleh istilah perangkat lunak bebas. Terkadang memang benar-benar perangkat lunak bebas; namun terkadang tidak.
Banyak bahasa memiliki dua kata yang berbeda untuk menyatakan “bebas” sebagai kebebasan dan “bebas” sebagai tanpa biaya. Sebagai contoh, bahasa Perancis memiliki kata “libre” dan “gratuit”. Dalam bahasa Inggris terdapat kata “gratis” yang menyatakan tentang harga tanpa membingungkan. Tapi tidak ada kata sifat yang menyatakan kebebasan tanpa membingungkan. Hal ini sangat disayangkan, karena kata semacam itu akan sangat berguna disini.
Perangkat lunak bebas seringkali lebih handal daripada perangkat lunak tidak bebas.
Perangkat Lunak Open Source
Istilah perangkat lunak “open source” digunakan oleh beberapa pihak yang artinya kurang lebih sama dengan perangkat lunak bebas. Kami memilih untuk menggunakan istilah “perangkat lunak bebas”; ikuti link untuk melihat alasannya.
Perangkat Lunak Public domain
Perangkat lunak public domain ialah perangkat lunak yang tanpa hak cipta. Ini merupakan kasus khusus dari perangkat lunak bebas non-copylefted, yang berarti bahwa beberapa salinan atau versi yang telah dimodifikasi bisa jadi tidak bebas sama sekali.Terkadang ada yang menggunakan istilah “public domain” secara bebas yang berarti “cuma-cuma” atau “tersedia gratis”. Namun “public domain” merupakan istilah hukum yang artinya “tidak memiliki hak cipta”. Untuk jelasnya, kami menganjurkan untuk menggunakan istilah “public domain” dalam arti tersebut, serta menggunakan istilah lain untuk mengartikan pengertian yang lain.
Perangkat Lunak Copylefted
Perangkat lunak copylefted merupakan perangkat lunak bebas yang ketentuan pendistribusinya tidak memperbolehkan untuk menambah batasan-batasan tambahan–jika mendistribusikan atau memodifikasi perangkat lunak tersebut. Artinya, setiap salinan dari perangkat lunak, walaupun telah dimodifikasi, haruslah merupakan perangkat lunak bebas.Dalam proyek GNU, kami meng-copyleft-kan hampir semua perangkat lunak yang kami buat, karena tujuan kami adalah untuk memberikan kebebasan kepada semua pengguna seperti yang tersirat dalam istilah “perangkat lunak bebas”. Lihat Copylefted untuk penjelasan lebih jauh mengenai bagaimana cara kerjanya copyleft dan bagaimana kita menggunakannya.
Copyleft merupakan konsep yang umum. Jadi, untuk meng-copyleft-kan sebuah program, anda harus menggunakan ketentuan distribusi tertentu. Terdapat berbagai cara untuk menulis perjanjian distribusi program copyleft.
Perangkat Lunak Bebas Non-copylefted
Perangkat lunak bebas non-copylefted dibuat oleh pembuatnya yang mengizinkan kita untuk mendistribusikan dan memodifikasi, dan untuk menambahkan batasan-batasan tambahan dalamnya.Jika suatu program bebas tapi tidak copylefted, maka beberapa salinan atau versi yang dimodifikasi bisa jadi tidak bebas sama sekali. Perusahaan perangkat lunak dapat mengkompilasi programnya, dengan atau tanpa modifikasi, dan mendistribusikan file tereksekusi sebagai produk perangkat lunak yang berpemilik.
Sistem X Window menggambarkan hal ini. Konsorsium X mengeluarkan X11 dengan ketentuan distribusi yang menetapkannya sebagai perangkat lunak bebas non-copylefted. Jika anda menginginkannya, anda dapat memperoleh salinan yang memiliki perjanjian distribusi dan juga bebas. Namun ada juga versi tidak bebasnya, dan ada workstation terkemuka serta perangkat grafik PC, dimana versi yang tidak bebas merupakan satu-satunya yang dapat bekerja disini. Jika anda menggunakan perangkat keras tersebut, X11 bukanlah perangkat lunak bebas bagi anda.
Perangkat Lunak GPL-covered
GNU GPL (General Public License) (20k huruf) merupakan sebuah kumpulan ketentuan pendistribusian tertentu untuk meng-copyleft-kan sebuah program. Proyek GNU menggunakannya sebagai perjanjian distribusi untuk sebagian besar perangkat lunak GNU.
Sistem GNU
Sistem GNU merupakan sistem serupa Unix yang seutuhnya bebas.Sistem operasi serupa Unix terdiri dari berbagai program. Sistem GNU mencakup seluruh perangkat lunak GNU, dan juga paket program lain, seperti sistem X Windows dam TeX yang bukan perangkat lunak GNU.
Kami telah mengembangkan dan mengumpulkan komponen untuk sistem GNU ini sejak tahun 1984. Pengedaran awal (percobaan) dari “sistem GNU lengkap” dilakukan tahun 1996. Sekarang (2001), sistem GNU ini bekerja secara handal, serta orang-orang bekerja dan mengembangkan GNOME, dan PPP dalam sistem GNU. Pada saat bersamaan sistem GNU/Linux, merupakan sebuah terobosan dari sistem GNU yang menggunakan Linux sebagai kernel dan mengalami sukses luar biasa.
Berhubung tujuan dari GNU ialah untuk kebebasan, maka setiap komponen dalam sistem GNU harus merupakan perangkat lunak bebas. Namun tidak berarti semuanya harus copylefted; setiap jenis perangkat lunak bebas dapat sah-sah saja jika menolong memenuhi tujuan teknis. Kita dapat menggunakan perangkat lunak non-copylefted seperti sistem X Window.
Program GNU
“Program GNU” setara dengan perangkat lunak GNU. Program Anu adalah program GNU jika ia merupakan perangkat lunak GNU.
Perangkat Lunak GNU
Perangkat lunak GNU merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh proyek GNU. Sebagian besar perangkat lunak GNU merupakan copylefted, tapi tidak semuanya; namun, semua perangkat lunak GNU harus merupakan perangkat lunak bebas.Jika suatu program adalah perangkat lunak GNU, kita juga menyebutnya sebagai program GNU.
Beberapa perangkat lunak GNU ditulis oleh staf dari Free Software Foundation (FSF, Yayasan Perangkat Lunak Bebas), namun sebagian besar perangkat lunak GNU merupakan kontribusi dari para sukarelawan. Beberapa perangkat lunak yang dikontribusikan merupakan hak cipta dari Free Software Foundation; beberapa merupakan hak cipta dari kontributor yang menulisnya.
Perangkat Lunak Semi-Bebas
Perangkat lunak semi-bebas adalah perangkat lunak yang tidak bebas, tapi mengizinkan setiap orang untuk menggunakan, menyalin, mendistribusikan, dan memodifikasinya (termasuk distribusi dari versi yang telah dimodifikasi) untuk tujuan non-laba. PGP adalah salah satu contoh dari program semi-bebas.Perangkat lunak semi-bebas jauh lebih baik dari perangkat lunak berpemilik, namun masih ada masalah, dan kita tidak dapat menggunakannya pada sistem operasi yang bebas.
Pembatasan dari copyleft dirancang untuk melindungi kebebasan bagi semua pengguna. Bagi kami, satu-satunya alasan untuk membatasi substantif dalam menggunakan program–ialah melarang orang lain untuk menambahkan batasan lain. Program semi-bebas memiliki batasan-batasan tambahan, yang dimotivasi oleh tujuan pribadi semata.
Sangat mustahil untuk menyertakan perangkat lunak semi-bebas pada sistem operasi bebas. Hal ini karena perjanjian distribusi untuk sistem operasi keseluruhan adalah gabungan dari perjanjian distribusi untuk semua program di dalamnya. Menambahkan satu program semi-bebas pada sistem akan membuat keseluruhan sistem menjadi semi-bebas. Terdapat dua alasan mengapa kami tidak menginginkan hal ini:
Kami percaya bahwa perangkat lunak bebas seharusnya ditujukan bagi semuanya–termasuk pelaku bisnis, dan bukan hanya untuk sekolah dan sekedar hobi saja. Kami ingin mengundang kalangan bisnis untuk menggunakan keseluruhan sistem GNU, dan untuk itu kami tidak dapat menyertakan program semi-bebas di dalamnya.
Distribusi komersial dari sistem operasi bebas, termasuk Sistem GNU/Linux sangat penting, dan para pengguna menghargai kemampuan untuk dapat membeli distribusi CD-ROM komersial. Menyertakan satu program semi-bebas dalam sistem operasi dapat memotong distribusi CD-ROM komersial untuknya.
Free Software Foundation sendiri adalah organisasi nirlaba, dan karena itu, kami diizinkan secara hukum untuk menggunakan program semi-bebas secara “internal”. Tapi kami tidak melakukannya, karena hal itu akan melemahkan upaya kami untuk memperoleh program yang dapat disertakan ke dalam GNU.
Jika ada pekerjaan yang berhubungan dengan perangkat lunak, maka sebelum kami memiliki program bebas untuk melakukan pekerjaan itu, sistem GNU memiliki kesenjangan. Kami harus memberitahukan kepada para sukarelawan, “Kami belum memiliki program untuk melakukan pekerjaan ini di GNU, jadi kami berharap Anda menulisnya sendiri.” Jika kami menggunakan program semi-bebas untuk untuk melakukan pekerjaan itu, hal itu akan melemahkan apa yang telah kami katakan; hal itu akan menghancurkan motivasi (bagi kami, dan orang lain yang memiliki pandangan yang sama) untuk menulis substitusi yang bebas. Jadi kami tidak melakukannya.
Perangkat Lunak Berpemilik
Perangkat lunak berpemilik ialah perangkat lunak yang tidak bebas ataupun semi-bebas. Kita dapat dilarang, atau harus meminta izin, atau akan dikenakan pembatasan lainnya sehingga menyulitkan–jika menggunakan, mengedarkan, atau memodifikasinya.Free Software Foundation mengikuti aturan bahwa kita tidak dapat memasang program-program berpemilik di komputer kita kecuali untuk sementara waktu dengan maksud menulis pengganti bebas untuk program tersebut. Disamping itu, kami merasa tidak; ada alasan untuk memasang sebuah program berpemilik.
Sebagai contoh, kami merasa sah dalam memasang Unix di komputer kami pada tahun 1980-an, sebab kami menggunakannya untuk menulis pengganti bebas untuk Unix. Sekarang, karena sistem operasi bebas telah tersedia, alasan ini tidak lagi dapat diterima; kami harus menghapus semua sistem operasi tidak bebas kami, dan setiap komputer yang kami pasang harus berjalan pada sistem operasi yang benar-benar bebas.
Kami tidak memaksa para pengguna GNU atau para kontributor GNU untuk mengikuti aturan ini. Ini adalah aturan yang kami buat untuk diri kami sendiri. Tapi kami berharap agar anda memutuskan untuk mengikutinya juga.
Freeware
Istilah “freeware” tidak terdefinisi dengan jelas, tapi biasanya digunakan untuk paket-paket yang mengizinkan redistribusi tetapi bukan pemodifikasian (dan kode programnya tidak tersedia). Paket-paket ini bukan perangkat lunak bebas, jadi jangan menggunakan istilah “freeware” untuk merujuk ke perangkat lunak bebas.
Shareware
Shareware ialah perangkat lunak yang mengijinkan orang-orang untuk meredistribusikan salinannya, tetapi mereka yang terus menggunakannya diminta untuk membayar biaya lisensi.Shareware bukan perangkat lunak bebas ataupun semi-bebas. Ada dua alasan untuk hal ini, yakni:
Sebagian besar shareware, kode programnya tidak tersedia; jadi anda tidak dapat memodifikasi program tersebut sama sekali.
Shareware tidak mengizinkan kita untuk membuat salinan dan memasangnya tanpa membayar biaya lisensi, tidak juga untuk orang-orang yang terlibat dalam kegiatan nirlaba (Dalam prakteknya, orang-orang sering tidak mempedulikan perjanjian distribusi dan tetap melakukan hal tersebut, tapi sebenarnya perjanjian tidak mengizinkannya).
Perangkat Lunak Komersial
Perangkat lunak komersial adalah perangkat lunak yang dikembangkan oleh kalangan bisnis untuk memperoleh keuntungan dari penggunaannya. “Komersial” dan “kepemilikan” adalah dua hal yang berbeda! Kebanyakan perangkat lunak komersial adalah berpemilik, tapi ada perangkat lunak bebas komersial, dan ada perangkat lunak tidak bebas dan tidak komersial.Sebagai contoh, GNU Ada selalu didistribusikan di bawah perjanjian GNU GPL, dan setiap salinannya adalah perangkat lunak bebas; tapi para pengembangnya menjual kontrak penunjang. Ketika penjualnya bicara kepada calon pembeli, terkadang pembeli tersebut mengatakan, “Kami merasa lebih aman dengan kompilator komersial.” Si penjual menjawab, “GNU Ada ialah kompilator komersial; hanya saja ia merupakan perangkat lunak bebas.”
Bagi proyek GNU, penekanannya ada pada hal yang sebaliknya: hal terpenting ialah GNU Ada merupakan perangkat lunak bebas; terlepas komersial atau bukan, itu bukan hal yang penting. Namun perkembangan tambahan GNU Ada yang dihasilkan dari komersialismenya adalah menguntungkan.
Harap sebarkan ke khalayak, perangkat lunak bebas komersial merupakan sesuatu yang mungkin. Sebaiknya, anda jangan mengatakan “komersial” ketika maksud anda ialah “berpemilik”.
Top of Form
Double Linked List New
<html>
<head>
<title>Struktur Data Linked List</title>
</head>
<body>
<script language = "JavaScript">
<!--
function DoublyLinkedList()
{
this._Kepala = null;
this._Ekor = null;
this._Panjang = 0;
}
DoublyLinkedList.prototype =
{
constructor: DoublyLinkedList,
Tambah: function (data)
{
var node = {data: data, next: null, prev: null};
if (this._Panjang == 0)
{
this._Kepala = node;
this._Ekor = node;
}
else
{
this._Ekor.next = node;
node.prev = this._Ekor;
this._Ekor = node;
}
this._Panjang++;
},
ItemList: function(index)
{
if (index > -1 && index < this._Panjang)
{
var NodeTanda = this._Kepala,
i = 0;
while(i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return NodeTanda.data;
}
else
{
return null;
}
},
Buang: function(index){
if (index > -1 && index < this._Panjang)
{
var NodeTanda = this._Kepala, i = 0;
if (index === 0)
{
this._Kepala = NodeTanda.next;
if (!this._Kepala)
{
this._Ekor = null;
}
else
{
this._Kepala.prev = null;
}
}
else
if (index === this._Panjang -1)
{
NodeTanda = this._Ekor;
this._Ekor = NodeTanda.prev;
this._Ekor.next = null;
}
else
{
while(i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
NodeTanda.prev.next = NodeTanda.next;
}
this._Panjang--;
return NodeTanda.data;
}
else
{
return null;
}
},
Ukuran: function(){
return this._Panjang;
},
toArray: function(){
var result = [],
NodeTanda = this._Kepala;
while(NodeTanda){
result.push(NodeTanda.data);
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return result;
},
toString: function(){
return this.toArray().toString();
}
}
var List = new DoublyLinkedList();
List.Tambah("Teknik Informatika");
List.Tambah("Teknik Komputer");
List.Tambah("Komputerisasi Akuntansi");
List.Tambah("Computer Networking");
document.write("Isi LinkedList <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0; i<4; i++)
{
document.write(List.ItemList(i) + "<br>") ;
}
document.write("--------------- <br>");
alert("Isi LinkedList Awal =" + List.ItemList(0));
alert("ItemList 1 pada Linked List diBuang, yaitu = " +List.ItemList(1));
List.Buang(1);
document.write("<br>Isi LinkedList Terakhir <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0; i<4; i++)
{
document.write(List.ItemList(i) + "<br>") ;
}
document.write("--------------- <br>");
//-->
</script>
</body>
</html>
<head>
<title>Struktur Data Linked List</title>
</head>
<body>
<script language = "JavaScript">
<!--
function DoublyLinkedList()
{
this._Kepala = null;
this._Ekor = null;
this._Panjang = 0;
}
DoublyLinkedList.prototype =
{
constructor: DoublyLinkedList,
Tambah: function (data)
{
var node = {data: data, next: null, prev: null};
if (this._Panjang == 0)
{
this._Kepala = node;
this._Ekor = node;
}
else
{
this._Ekor.next = node;
node.prev = this._Ekor;
this._Ekor = node;
}
this._Panjang++;
},
ItemList: function(index)
{
if (index > -1 && index < this._Panjang)
{
var NodeTanda = this._Kepala,
i = 0;
while(i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return NodeTanda.data;
}
else
{
return null;
}
},
Buang: function(index){
if (index > -1 && index < this._Panjang)
{
var NodeTanda = this._Kepala, i = 0;
if (index === 0)
{
this._Kepala = NodeTanda.next;
if (!this._Kepala)
{
this._Ekor = null;
}
else
{
this._Kepala.prev = null;
}
}
else
if (index === this._Panjang -1)
{
NodeTanda = this._Ekor;
this._Ekor = NodeTanda.prev;
this._Ekor.next = null;
}
else
{
while(i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
NodeTanda.prev.next = NodeTanda.next;
}
this._Panjang--;
return NodeTanda.data;
}
else
{
return null;
}
},
Ukuran: function(){
return this._Panjang;
},
toArray: function(){
var result = [],
NodeTanda = this._Kepala;
while(NodeTanda){
result.push(NodeTanda.data);
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return result;
},
toString: function(){
return this.toArray().toString();
}
}
var List = new DoublyLinkedList();
List.Tambah("Teknik Informatika");
List.Tambah("Teknik Komputer");
List.Tambah("Komputerisasi Akuntansi");
List.Tambah("Computer Networking");
document.write("Isi LinkedList <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0; i<4; i++)
{
document.write(List.ItemList(i) + "<br>") ;
}
document.write("--------------- <br>");
alert("Isi LinkedList Awal =" + List.ItemList(0));
alert("ItemList 1 pada Linked List diBuang, yaitu = " +List.ItemList(1));
List.Buang(1);
document.write("<br>Isi LinkedList Terakhir <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0; i<4; i++)
{
document.write(List.ItemList(i) + "<br>") ;
}
document.write("--------------- <br>");
//-->
</script>
</body>
</html>
Sabtu, 06 Juni 2009
Doubl Linked List
<html>
<head><title>Struktur Data Linked List</title></head>
<body>
<script language = "JavaScript">
<!--
function DoublyLinkedList()
{ this._Kepala = null;
this._Ekor = null;
this._Panjang = 0;
}
DoublyLinkedList.prototype =
{
constructor: DoublyLinkedList,
Tambah: function (data)
{
var node = {
data: data,
next: null,
prev: null
};
if (this._Panjang == 0)
{
this._Kepala = node;
this._Ekor = node;
} else {
this._Ekor.next = node;
node.prev = this._Ekor;
this._Ekor = node;
}
this._Panjang++;
},
ItemList: function(index)
{
if (index > -1 && index < this._Panjang)
{
var NodeTanda = this._Kepala,
i = 0;
while(i++ < index){
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return NodeTanda.data;
} else {
return null;
}
},
Buang: function(index){
if (index > -1 && index < this._Panjang){
var NodeTanda = this._Kepala,
i = 0;
if (index === 0){
this._Kepala = NodeTanda.next;
if (!this._Kepala){
this._Ekor = null;
} else {
this._Kepala.prev = null;
}
} else if (index === this._Panjang -1){
NodeTanda = this._Ekor;
this._Ekor = NodeTanda.prev;
this._Ekor.next = null;
} else {
while(i++ < index){
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
NodeTanda.prev.next = NodeTanda.next;
}
this._Panjang--;
return NodeTanda.data;
} else {
return null;
}
},
var List = new DoublyLinkedList();
List.Tambah("Teknik Informatika");
List.Tambah("Teknik Komputer");
List.Tambah("Komputerisasi Akuntansi");
List.Tambah("Computer Networking");
document.write("Isi LinkedList <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0; i<4; i++)
{
document.write(List.ItemList(i) + "<br>") ;
}
document.write("--------------- <br>");
alert("Isi LinkedList Awal =" + List.ItemList(0));
alert("ItemList 1 pada Linked List diBuang, yaitu = " +List.ItemList(1));
List.Buang(1);
document.write("<br>Isi LinkedList Terakhir <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0; i<4; i++)
{
document.write(List.ItemList(i) + "<br>") ;
}
document.write("--------------- <br>");
//-->
</script>
</body>
</html>
<head><title>Struktur Data Linked List</title></head>
<body>
<script language = "JavaScript">
<!--
function DoublyLinkedList()
{ this._Kepala = null;
this._Ekor = null;
this._Panjang = 0;
}
DoublyLinkedList.prototype =
{
constructor: DoublyLinkedList,
Tambah: function (data)
{
var node = {
data: data,
next: null,
prev: null
};
if (this._Panjang == 0)
{
this._Kepala = node;
this._Ekor = node;
} else {
this._Ekor.next = node;
node.prev = this._Ekor;
this._Ekor = node;
}
this._Panjang++;
},
ItemList: function(index)
{
if (index > -1 && index < this._Panjang)
{
var NodeTanda = this._Kepala,
i = 0;
while(i++ < index){
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return NodeTanda.data;
} else {
return null;
}
},
Buang: function(index){
if (index > -1 && index < this._Panjang){
var NodeTanda = this._Kepala,
i = 0;
if (index === 0){
this._Kepala = NodeTanda.next;
if (!this._Kepala){
this._Ekor = null;
} else {
this._Kepala.prev = null;
}
} else if (index === this._Panjang -1){
NodeTanda = this._Ekor;
this._Ekor = NodeTanda.prev;
this._Ekor.next = null;
} else {
while(i++ < index){
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
NodeTanda.prev.next = NodeTanda.next;
}
this._Panjang--;
return NodeTanda.data;
} else {
return null;
}
},
var List = new DoublyLinkedList();
List.Tambah("Teknik Informatika");
List.Tambah("Teknik Komputer");
List.Tambah("Komputerisasi Akuntansi");
List.Tambah("Computer Networking");
document.write("Isi LinkedList <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0; i<4; i++)
{
document.write(List.ItemList(i) + "<br>") ;
}
document.write("--------------- <br>");
alert("Isi LinkedList Awal =" + List.ItemList(0));
alert("ItemList 1 pada Linked List diBuang, yaitu = " +List.ItemList(1));
List.Buang(1);
document.write("<br>Isi LinkedList Terakhir <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0; i<4; i++)
{
document.write(List.ItemList(i) + "<br>") ;
}
document.write("--------------- <br>");
//-->
</script>
</body>
</html>
Jumat, 05 Juni 2009
Karawang Meupakan Salah satu kota padi terbesar yang ada di indonesia dan sekarang semakin maju dengan banyaknya industri - industriyang membngun usahanya di kota karawang ini,,,,,
itu merupakan salah satu keberhasilan pemerintah daerah yang bisa mendatangkan investor - investor asing dan lokal,,,,,,
Kami sebagai warga karawang sangat bersukur dengan semakin majunya pertumbuhan ekonomi,,,sehingga kami pun bisa merasakan hasilnya, seperti banyaknya lapangan pekerjaan dan inpratsruktur pun menjadi bagus,
Langganan:
Postingan (Atom)